(Ngaji Online) Puasa merupakan bagian dari rukun Islam yang keempat. Kewajiban puasa sendiri telah dimulai sejak tahun ke-2 setelah Nabi shallallahu ‘alaihiwasallam hijrah ke Madinah. Bicara tentang puasa, maka ada beberapa hal yang istimewa yang terdapat di dalam bulan Ramdhan, mulai dari turunnya Lailatul Qadar dan spesialnya lagi bahwa pahala puasa akan dibalas langsung oleh Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
"Semua amal Bani Adam akan dilipat gandakan kebaikan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Azza Wa Jallah berfirman, ‘Kecuali puasa, maka ia untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya."
Terbongkar! Inilah Rahasia Dibalik Kesunnahan Tahnik Menurut Ilmuan Modern
Begitulah spesialnya bulan ramdhan dan ibadah puasa di sisi Allah SWT. Namun meski demikian ternyata masih banyak yang menyia-nyiakan bulan suci ini dengan hanya menjaga perutnya dari hal-hal yang dapat membatalkan puasanya dan tidak menjaga hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasanya. Maka tak heran jika Nabi Muhammad SAW. mengingatkan kepada kita:
كم من صائم ليس له من صيامه الا الجوع والعطش
"Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut, kecuali rasa lapar dan dahaga," (HR. Ath Thobrani).
Dalam riwayat lain
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroni)
Maka dari itu imam Ghzali membagi tingkatan puasa menjadi tiga tingkatan. Beliau mengatakan:
اعلم ان الصوم ثلاث درجات صوم العموم وصوم الخصوص وصوم خصوص الخصوص.
اما صوم العموم فهو كف البطن والفرج عن قضاء الشهوه،واما صوم الخصوص فهو كف السمع والبصر واللسان واليد والرجل وسائر الجوارح عن الآثام،واما صوم خصوص الخصوص فصوم القلب عن الهضم الدنيه والافكار الدنيويه وكفه عما سوي الله عز وجل بالكليه
“Ketahuilah bahwa puasa tiga tingkatan: Puasa umum, puasa khusus dan puasa khususul khusus (sangat khusus). Adapun puasa umum adalah menahan perut dan kemaluan dari syahwat. Adapun puasa khusus adalah menahan pendengaran, penglihatan, lisan, tangan, kaki dan seluruh anggota badan dari perbuatan-perbuatan dosa, Dan adapun puasa khususul Khusus (sangat khusus) adalah berpuasanya hati dari keinginan-keinginan yang rendah dan pikiran-pikiran duniawi serta menahan hati dari segala tujuan selain Allah secara totalitas.
Posting Komentar