BREAKING

Senin, 12 Juni 2017

Ayo Mondok ke Bata-Bata, Pondokku Keren!!

Pada tulisan kali ini saya akan memperkenalkan pondokku,  Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata atau yg sering disingkat menjadi MUBA atau Bata-Bata saja.

Sebenarnya, pada tulisan sebelumnya saya sudah pernah menceritakan sedikit tentang Pondokku ini, namun di sana yang saya ceritakan hanya sebatas pengalaman pribadi. (Baca artikel sebelumnya Tentang Pondokku di sini)

Maka dari itu pada kesempatan ini sesuai judul di atas kiranya saya akan menceritakan tentang ke-"kerenan" pondok pesantrenku ini. Secara kuantitas jumlah santri, mungkin pondok MUBA bisa dibilang luar biasa santrinya, bukan ratusan lagi tapi terdapat ribuan santri yang menimba ilmu di sana.  Memang bagi sebagian orang kuantitas bukan jaminan mutu atau hal yang menjadi tolok ukur, namun logikanya, bagaimana bisa ribuan santri diantarkan mondok ke sana kalau memang pondoknya tidak keren.

Dari ribuan santri yang mondok di sana, rupanya rata-rata mereka berasal dari kalangan biasa atau menengah ke bawah,  karena memang biaya mondok di sana terbilang terjangkau murah tapi bukan murahan.

Itulah yang membuat pondok ini keren ketika berangkat dari kalangan biasa  dididik dengan fasilitas yang biasa namun ketika ke luar dari sana mereka menjadi orang luar biasa. Keren kan?....
Adapun ke-"kerenan" yang lain ialah Pondok pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata sampai saat ini masih komitmen dengan:

المحافظة على القديم الصالح والاخذ بالجديد الاصلح

"Melestarikan suatu yang lama yang baik, dan mengadopsi suatu yang baru yang relevan"

Diantara aktualisasi dari komitmen ini ialah sampai saat ini pondok pesantren Bata-Bata masih menggalakkan pelajaran kitab kuning dan ilmu-ilmu keagamaan yang lain seperti Tafsir Al-Qur'an, Ulumul Qur'an, Hadits, Ilmu Hadits, Balaghah,  Usul Fiqih dan lain sebagainya. Bahkan suatu ciri khas yang yang tidak bisa dipisahkan dari santri Bata-Bata dari dulu sampai sekarang adalah Kitab Alfiyah Ibnu Malik yang rata-rata santri Bata-Bata hafal dan tentunya paham juga apa isinya. Lebih-lebih santri yang sekolahnya pada tingkatan level B. Bagaimana tidak hafal jika konsekwensinya tidak boleh naik tingkatan. Keren kan?...

Demikian cara Pondokku ini mencetak generasi yang tafaqquh fid din. Sehingga untuk mencapai hal tersebut yang diajarkan adalah menggunakan kitab kuning atau kitab gundul tanpa rambut atau harkat, hal itu dkarenakan sebagai syarat mutlak untuk paham isi kitab kuning ialah wajib bisa baca kitab kuning itu sendiri,  bukan hanya belajar dari buku-buku terjemahan. Maka tidaklah heran jika santri Bata-Bata ketika keluar dari pesantren rata-rata bisa baca kitab kuning. Keren kan?.....

Begitu juga dengan ilmu-ilmu umum dan ilmu perkembangan teknologi Informasi, rupanya pondok Bata-Bata juga tidak ketinggalan. Dengan dibukanya kelas IPA, SMK dll. Bata-Bata telah menunjukkan eksistensinya kalau santri Bata-Bata tidak gaptek dan ketinggal zaman. Keren kan?.....

Demikian ke-"kerenan" pondokku Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata yang bisa saya ceritakan. Mumpung masih dalam suasana tahun ajaran baru. AYO MONDOK di Pesantrenku. "PONDOKKU KEREN" Informasi lebih lanjut silahkan lihat di www.bata-bata.net

Catatan: Tulisan ini saya buat hanya dalam rangka mensyukuri (tahadduts bin ni'mah)  terhadap apa yang telah Bata-Bata beri.  Meski saya bukanlah apa-apa dan jadi apa.
Saya bangga jadi santri Bata-Bata meski belum tentu Bata-Bata bangga kepada santri seperti saya.




1 komentar:

 
Copyright © 2016 Abi Hilya