BREAKING

Selasa, 01 Agustus 2017

Keutamaan Taat (Sepenggal Kisah dari Kitab An-Nawadir)

Ngaji Online- Lihat daftar Isi  
Ada seorang pemuda dari Bani Israil yang sedang sakit parah , maka ibunya bernadzar:
   " Jika Allah menyembuhkan penyakit anakku maka aku akan keluar dari alam dunia ini selama 7 hari ."
Selang beberapa waktu , Allah memberikan kesembuhan kepada anaknya , akan tetapi sang ibu tidak memenuhi nadzarnya .

Lihat bahasa arab/versi kitab kuningnya klik di sini
Maka suatu malam ketika ia tidur , ia didatangi oleh seseorang dan berkata :
" Laksanakanlah nadzarmu agar kamu tidak mendapatkan musibah besar dari Allah ."
Dan ketika pagi harinya ia memanggil anaknya serta menceritakan kejadian itu , ia menyuruh anaknya agar menggali kuburan di area pemakaman dan menguburkan ibunya didalam situ , maka sang anakpun menjalankan perintahnya.

Baca juga:
Dan ketika telah berada didalam kubur, ia berdo'a:
" Ya Tuhanku , dengan segala daya upaya aku telah melakukan nadzarku , maka jagalah aku didalam kuburan ini dari segala mara bahaya ."
Lalu sang anak meratakan tanah dikuburan itu dan ia pergi meninggalkannya .
Ibu itu melihat cahaya dari atas kepalanya serta melihat sebuah batu yang tengahnya berlubang , kemudian ia melihat didalam batu itu ada taman , yang mana ada dua orang wanita didalamnya , lalu kedua wanita itu memanggilnya :
" Hai wanita , keluarlah kamu dari sana dan kemarilah ."
Lantas lubang batu itu menjadi besar dan ia bisa keluar menuju kepada dua wanita tersebut .
Dan tiba-tiba ia melihat di dalam taman itu ada sebuah telaga yang sangat jernih airnya , sedangkan kedua wanita tadi sedang duduk dipinggir telaga itu , maka duduklah ia disamping mereka .
Ia mengucapkan salam kepada mereka , akan tetapi salamnya tidak dijawab .
Maka ibu itu bertanya kepada mereka :
" Apa penyebabnya sehingga kalian tidak mau menjawab salamku , sedangkan kalian berdua itu sangat jarang sekali berbicara ?."
Maka mereka menjawab :
" Salam adalah sebuah ketaatan , dan salam ini bisa mencegah kami darinya ."
Suatu hari , duduklah ia disebelah mereka , tiba-tiba ada seekor burung diatas kepala salah satu wanita tadi , burung itu mengepak-gepakkan kedua sayapnya , dan burung yang lain hinggap diatas kepala wanita yang satunya sembari mematuki kepala wanita tersebut .
Maka ia bertanya kepada wanita yang pertama :
" Dengan apa kamu bisa memperoleh kemulyaan ini ? "
Maka wanita itu menjawab :
" Ketika didunia aku memiliki suami dan aku taat kepadanya , dan ketika aku keluar dari dunia , ia berada dalam keridloan , maka Allah memberiku kemulyaan ini ."
Dan ibu itu bertanya lagi kepada wanita yang kedua :
" Kenapa kamu bisa mendapatkan siksaan ini ? "
Maka wanita itu menjawab :
" Aku adalah wanita shalihah , akan tetapi ketika didunia aku memiliki suami dan aku durhaka kepada suamiku , dan ketika aku keluar dari dunia , ia dalam keadaan murka kepadaku , maka Allah menjadikan kuburanku taman untuk kebagusanku dan siksaku ini karena suamiku murka kepadaku .Oleh karenanya aku minta tolong , jika nanti kamu kembali ke dunia , tolong mintakan maaf untukku kepada suamiku , siapa tau ia berkenan meridloiku ."
Dan setelah lewat 7 hari , kedua wanita itu berkata kepada ibu tadi :
" Bangunlah , dan kembalilah ke kuburanmu karena anakmu mencarimu ."
Ketika ia masuk kedalam kuburnya , anaknya telah menggali kuburannya dan mengeluarkannya dari kuburan tersebut , dan akhirnya ia dibawa pulang kembali kerumah .
Kemudian tersebarlah kabar jika wanita itu telah meninggal dikarenakan menepati nadzarnya , maka orang-orang ramai berdatangan berbondong-bondong untuk menjenguknya , dan datanglah suami wanita yang tadi ingin agar ia memintakan pertolongan untuknya , maka ibu itu mengabari keadaan istrinya yang telah meninggal tadi kepada suaminya , dan akhirnya sang suami mau memaafkannya .
Kemudian ibu itu melihat wanita tadi didalam tidurnya , dan wanita itu berkata :
" Aku telah selamat dari siksa karena pertolonganmu , semoga Allah membalas dengan kebaikan dan mengampuni dirimu ."

Wallaahu A'lamu Binafsil Amri Wa Haqiqatil Haal
Dikutip dari Kitab An-Nawadir Lil Qolyubi

Posting Komentar

 
Copyright © 2016 Abi Hilya