BREAKING

Selasa, 29 Mei 2018

Panduan Mendidik Anak Sejak Lahir


(Ngaji Online) Lahirnya buah hati merupakan hal yang paling di tunggu-tunggu oleh para orang tua. Pasalnya, tidak ada kebahagiaan yang dirasakan pada waktu itu, selain ke hadiran si kecil yang akan menggantikan posisinya dalam mengarungi kehidupan.
Setelah melalui proses panjang, melelehkan serta penuh pengorbanan, maka tibalah saatnya menyambut buah hati degan penuh rasa cinta dan bahagia. Tidak ada kebahagiaan bagi orang tua-lebih -lebih seorang ibu- selain ketika ia melihat anaknya lahir dengan selamat yang kelak akan menjadi pendamai hati dan pelipur laranya. Itulah yang dimaksud dengan anak adalah hiasan bagi kedua orang tuanya. Sebagaimana hal itu ditegaskan dalam firman-Nya:

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS. Ali Imran: 14)

Di sisi lain, perlu diketahui bahwa di balik anugerah yang diberikan Allah kepada para orang tua, yag hal itu diibaratkan sebagai hiasan, tersimpan sebuah amanah yang harus dipikul dan kelak akan di mintai pertanggung  jawaban. Hal itu yang dimaksud dengan; anak adalah hiasan sekaligus ujian bagi kedua orang tuanya. Sehingga berhati-hatilah dalam memikul amanah tersebut. Allah pun mengingatkan dalam beberapa ayatnya:

وَاعْلَمُوا أَنَّما أَمْوالُكُمْ وَأَوْلادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.(QS. Al-Anfaal:28)

17 Alasan Kenapa Islam Mewajibkan Untuk Mendidik Anak

Maka dari itu hendaknya para orang tua selalu waspada, jangan sampai anak yang ditunggu-tunggu akan kelahirannya menjadi bomerang yang akan menyeretnya kedalam jurang kesengsaraan, yaitu api neraka. Hal itu yang diisyaratkan dalam firmannya:

إِنَّما أَمْوالُكُمْ وَأَوْلادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu): di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS. At-Taghabun: 15)

Maka seyogyanya orang tua haruslah mendidik putra-putrinya sedini mungkin dan membiasakan mereka berbuat baik, sebab  sebagaimana dikatakan:

الانسان ابن عوائده

“Manusia adalah anak dari kebiasaanya”.

Dengan artian, sebagai anak dia akan selalu mengikuti induknya, yaitu kebiasaannya, karena itu seperti kebiasaan-kebiasaan yang ditanamkan kedua orang tua dan para pembimbingnya waktu kecil itulah anak akan terbentuk, sehingga ketika kedua orang tua dan orang-orang terdekat yang membimbingnya membiasakan dengan pendidikan atau hal-hal yang baik, maka akan seperti itulah anak akan menjadi, dan demikian sebaliknya.
Abu al-‘Ala dalam bait syairnya mengatakan:

وينشأ ناشئ الفتيان منا على ماكان عوده ابوهوما دان الفتى بحجى ولكن يعوده التدين اقربوه

Para pemuda itu tumbuh menjadi dewasa tergantung bagaimana orang tuanya membiasakan mereka.
Pemuda tidak dapat ditaklukkan oleh akal semata, melainkan oleh pembiasaan beragama dari orang-orang terdekatnya.
Dalam syair lain dikatakan:

قَدْ يَنْفَعُ الاَدَبُ الاَوْلادِ فِي صِغَرٍ......وَلَيْسَ يَنْفَعُهُمْ مِنْ بَعْدِهِ أَدَبُإِن الغصونَ إِذَا عَدلتَهَا اِعتَدلَتْ......وَلا تَلِينُ وَلو لَينتْهُ الخَشَبُ

Kebanyakan keberhasilan mendidik anak itu dimulai sejak kecil. Sedangkan jika dididik setelah dewasa itu akan sia-sia.
Sesungguhnya ranting jika kamu luruskan, ia akan lurus. Sedangkan sebuah kayu tidak akan pernah lurus meskipun kamu luruskan.

Doa Agar Dikaruniai Anak Laki-Laki.! Insya Allah Mujarab

Dengan artian pendidikan dini yang diterapkan oleh orang tua sangatlah berperan dalam menentukan sikap putra-putrinya kelak ketika mereka dewasa. Dan di saat itulah orang tua dituntut untuk mengetahui tentang fase pedidikan anak-anaknya dan mengetahui hal-hal yang harus dilakukan oleh para orang tua pasca menjelang kelahiranya. Yang hal itu di istilahkan dengan pendidikan neo  natal atau ba’da al-wiladah. 

Adapun hal tersebut antara lain adalah:

Memberi kabar  atas kelahiran sang buah hati

Dengan memberi kabar tersebut diharpakan orang lain bisa ikut besuka cita dan mendoakan kebaikan kepada sang buah hati.
Adapun doanya ialah sebagaimana yang diajarkan oleh sayyidina Husain :

بارك الله لك في الموهوب لك وشكرت الواهب وبلغ أشده ورزقت بره

Semoga Allah memberhkahimu dengan kelahiran seorang anak, dan bersyukurlah kepada dzat yang memberkahinya (Allah) sampai anak itu dewasa dan berbakti kepadamu

Dan disunnahkan untuk menjawab:

بارك الله لك ، وبارك عليك ، وجزاك الله خيرا ، ورزقك الله مثله ، أو أجزل الله ثوابك

Semoga Allah memberhkahimu dan semoga Dia memberkahi atasmu, dan semoga Allah membalasmu dengan kebaikan serta memberikanmu seumpamanya dan semoga Allah melipatkan pahalamu.
Megomandangkan Azan & Iqamah
Kedua ialah mengomandangkan adzan dan iqamah di telinga bayi. Hal itu dimaksudkan agar bayi yang baru lahir pertama kali yang di dengarnya adalah kalimat-kalimat yang agung.

Tahnik (mengolesi langit-langit mulut dengan sesuatu yang manis)
Tahnik ialah mengunyah sesuatu dan menyuapkannya sambil mengoleskannya ke langit-langit mulut sang bayi. Hal itu ditujukan agar bayi terbiasa untuk makan  dan terbisa kuat mengunyah. Menurut Imam an-Nawawi, yang lebih baik hendaknya tahnik dilakukan dengan kurma yang sudah dihaluskan agar mudah ditelan dan mudah masuk pada rogga mulut sang bayi, jika tidak menemukan kurma, maka bisa dilakukan dengan sesuatu yang manis-manis seperti madu, gula dan semisalnya. Menurut beliau di anjurkan orang yang men-tahnik adalah orang yang saleh, baik itu laki-laki maupun perempuan, jika tidak ada, maka hendaknya dibawa kepadanya. Maka tujuan dari tahnik tidaklah lain adalah agar setiap bayi yang dilahirkan menjadi bayi yang sehat baik fisik maupun psikisnya. 
Memberi nama yang baik
 seorang ayah hendaknya memilihkan nama yang baik untuk anak-anaknya. Sebab sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh Abdur Rahman bin Muhammad Ali Audlah dalam kitabnya al-Ijmal fi at-tarbiyah al-ajyal, bahwa nama sangatlah berpengaruh terhadap pribadi seorang anak. Hal itu selaras dengan apa yang dikatakan Ibnu sina bahwa sebuah nama berpotensi bagi kelangsungan sikap, prilaku, dan tradisi yang baik. 

Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa secara umum, ahlak, prilaku, dan perbuatan yang buruk mengarah pada nama-nama yang buruk pula. Sebaliknya prilaku yang baik mengarah pada nama-nama yang baik pula”. Maka dengan nama yang disandangnya, seseorang akan malu melakukan hal-hal yang bertolak belakang dengan namanya. Dan dengan nama yang disandanganya pula, ia akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu sesuai dengan namanya.
Mengakikahi
Sebagai wujud kegembiaraan dengan lahirnya seorang anak, Islam menganjurkan untuk menyambutnya dengan melakuakan akikah, dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah, yang ditujukan pahalanya kepada bayi yang baru dilahirkan ke dalam dunia. Seorang bayi tentunya senang dengan kiriman pahala tersebut. Sebagaiman ia juga dapat menerima doa yang disampaikan kepadanya, dan merasa senang saat dibawa ketempat-tempat ritual haji, ihram, dan ibadah-ibadah lainnya.
Hikmah Mencukur Rambut Bayi
Rambut yang masih menempel di kepala bayi saat dilahirkan merupakan kelanjutan dari pertumbuhan janin. Kerenanya, membuang rambut itu pertanda mulainya pertumbuhan bayi di luar rahim ibunya. Hal ini merupakan nikmat yang mesti disyukuri dan cara mesyukurinya ialah dengan mencukur rambutnya lalu bersedekah seberat timbangannya. 
Menghitan.

 Khitan merupakan anjuran yang harus dilakukan oleh para orang tua terhadap bayi yang dilahirkannya. Dan hendaknya dilakukan pada hari ketujuh. Hal itu berdasarkan pada hadis yang diriwayatkan dari Jabir “Bahwasanya rasulullah saw. menyembelih hewan akikah untuk sayyidina Hasan dan Husain serta menghitan keduanya pada hari ketujuh. (HR. Thabrani)
Adapaun jika dilakukan sebelum atau sesudah hari ketujuh hal itu juga diperbolehkan, akan tetapi seorang anak kecil harus dikhitan sebelum ia memasuki usia baligh. Dan sebagian ahli fikih dan para dokter menganjurkan agar tidak mengkhitan bayi pada hari pertama, karena akan berbahaya bagi kesehatan anak.

Hikmah Khitan
1) Penyucian celah-celah kulup dari air seni yang tersisa dan pembersihan air seni yang mengendap dan terkumpul di bagian dalam kulup.
2)  Memperindah bentuk dengan menghilangkan bagian yang lebih.
3)  Khitan dapat mengontrol syahwat.
4)  Khitan dapat menjadi pelindung dari berbagai penyakit seperti infeksi dan kanker.
5) Khitan dapat membersihkan cairan lemak yang menjijikkan dan menghalangi terjadinya proses pembusukan.
6) Khitan dapat mencegah anak dari kebiaasaan mengompol di malam hari karena terjadinya pembelokan sel-sel yang bersmber dari kulup.
7) Proses pengeluaran cairan lemak dapat menyebabkan terjadinya gatal-gatal di kulit penis dan pangkal rahim wanita, setelah kedua jenis tersebut menjadi suami istri. Sedangkan khitan dapat mencegahnya, terbukti orang-orang Islam jarang terjangkit penyakit tersebut, sedangkan orang-orang non muslim umumnya mengidap penyakit itu.
8) Khitan dapat mencegah terjadinya kegagalan ginjal ketika terjadinya penyumbatan atau tertutupnya lubang air seni akibat tidak dikhitan.
9)  Khitan dapat mempermudah ketika membersihkan alat vital laki-laki.

Itulah hikmah khitan menurut Islam, yang akhir-akhir ini trelah diakui oleh para ilmuan non muslim. Sebagaimana pernyataan yang pernah dimuat dalam majalah American Family Physician edisi maret, dikutip dari komentar Profesor Dizweel, seorang ketua rumah sakit di Wasingthon,  ia mengatakan “Dahulu sekitar tahun 1975 M, saya termasuk musuh bebuyutan khitan, saya mengerahkan segala upaya untuk memerangi khitan. Hanya saja pada tahun 80-an, banyak penelitian membuktikan banyaknya anak-anak yang tidak dikhitan mengalami pembengkakan pada alat saluran air seni. Sekalipun demikian saya pun belum berfirkir untuk menjadikan khitan sebagai solusinya. Tetapi setelah saya mempelajari dari buku-buku kedokteran yang mambahas tentang khitan, saya pun akhirnya menemukan hasilnya hingga saya menjadi pembela khitan untuk para anak-anak.
Wallahu Ta'ala a'lamu binafsil amri wa haqiqatil haal

Posting Komentar

Terkini

 
Copyright © 2016 Abi Hilya